Submissions

Login or Register to make a submission.

Submission Preparation Checklist

As part of the submission process, authors are required to check off their submission's compliance with all of the following items, and submissions may be returned to authors that do not adhere to these guidelines.
  • Naskah belum pernah dipublikasikan sebelumnya, juga belum pernah diajukan ke jurnal lain untuk dipertimbangkan; berikan disklaimer jika diperlukan. The submission has not been previously published, nor is it before another journal for consideration (provide dislcaimer when necessary).
  • File yang dikirimkan dalam format file dokumen Microsoft Word, OpenOffice, RTF, atau WordPerfect (The submission file is in OpenOffice, Microsoft Word, RTF, or WordPerfect document file format)
  • Jika tersedia, URL untuk referensi telah disediakan. (Where available, URLs for the references have been provided)
  • The text is single-spaced; uses a 12-point font; employs italics, rather than underlining (except with URL addresses); and all illustrations, figures, and tables are placed within the text at the appropriate points, rather than at the end.
  • Teks mematuhi persyaratan gaya bahasa dan bibliografi yang diuraikan dalam Author Guidelines yang bisa ditemukan di About the Journal. (The text adheres to the stylistic and bibliographic requirements outlined in the Author Guidelines, which is found in About the Journal.)
  • Instruksi Ensuring a Blind Review telah diikuti. (The instruction in Ensuring a Blind Review have been followed.

Author Guidelines

Nun: Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara menerima kontribusi dalam bahasa Indonesia tentangkhazanah Al-Qur’an dan Tafsir di Nusantara, baik terkait sejarah dan tradisi Al-Qur'an dan Tafsir di Nusantara, kesarjanaan Al-Qur'an dan Tafsir mutakhir di Nusantara, dan transregional network internal Nusantara dan wilayah-wilayah Nusantara dengan peradaban Islam lainnya. Panjang naskah harus di antara 6.000 – 13.000 kata.

 

Format Naskah

NUN tidak menentukan format/template naskah untuk pengiriman pertama kali. Penulis bisa menggunakan template penulisan apa saja, selama memenuhi unsur-unsur akademik yang telah disepakati. Penulis baru akan diminta untuk menyesuaikan dengan template dan selingkung NUN pada tahap copyedit setelah proses reviu merekemondasikan naskah terkait untuk diterbitkan.

  1. Abstrak
    Abstrak tidak lebih dari 250 kata, dan wajib memuat hal-hal berikut:
  • Judul naskah (tanpa identitas penulis)
  • Identifikasi masalah
  • Urgensi kajian
  • Pertanyaan riset
  • Metode kajian
  • Argumen
  • Kata kunci
  1. Pendahuluan
    Pada bagian ini penulis menghadirkan latar belakang kajian, identifikasi masalah, pemetaan singkat temuan/argumen terhadap kajian terdahulu, rumusan masalah, metode/teori yang digunakan dalam penelitian, dan thesis statement. Penulis perlu menyebutkan semua unsur-unsur tersebut tanpa terikat oleh standar urutan apapun. Bagian pendahuluan tidak boleh melebihi 2 halaman. 
  1. Metode dan Teori tidak perlu dituliskan menjadi satu/beberapa sub-bab tertentu. Umpamanya, naskah yang membahas sebuah topik menggunakan pendekatan hermeneutika Hans-Georg Gadamer, tidak perlu menuliskan biografi dan teori Gadamer dalam satu atau dua sub-bab tersendiri. Penulis hanya perlu menyebutkan teori apa yang digunakan dan bagaimana teori tersebut bekerja dalam analisis secara sangat ringkas di pendahuluan.
  2. Isi pembahasan menyesuaikan kebutuhan.

 

Format dan Selingkung Naskah Setelah Proses Reviu

Ketika pengiriman pertama, penulis tidak dipersyaratkan untuk mengikuti format dan selingkung NUN; format ini baru akan diterapkan pada proses copyedit (penyelarasan bahasa dan format) setelah proses reviu selesai. Akan tetapi, jika penulis mengikuti format ini semenjak awal, beban copyedit akan menjadi lebih ringan.

  1. Al-Qur’an, bukan Alquran, Qur’an, Quran. Jika kata ini ditulis sebagai kata berbasa Arab, maka tulis miring dan ikuti aturan transliterasi: al-qurʾān.
  2. “Q. 2:25” atau “al-Baqarah [2]: 25”
  3. Teks Arab ayat Al-Qur’an dituliskan dalam bentuk transliterasi saja jika bergabung di dalam paragraf. Jika ayat tersebut akan didiskusikan secara ekstensif, ia boleh dituliskan sebagai paragraf tersendiri mengikuti pola kutipan langsung. Jika ia tidak didiskusikan secara ekstensif, cukup disebutkan identifikasi surat dan ayat saja, tanpa menghadirkan teks ayatnya. Pilihan lain adalah dengan menuliskan teks ayat di catatan kaki. Penulis perlu mengidentifikasi terjemahan yang digunakan bagi ayat yang dikutip.
  4. Naskah menggunakan format catatan kaki. Penulis diminta untuk memanfaatkan aplikasi manajemen referensi Zotero. Di tahap ini, penulis akan ‘dipinjamkan’ akun zotero NUN, menginput data bibliografi ke akun NUN, dan mengaplikasikannya ke dalam naskah menggunakan style ‘Modern Humanities Research Association 3rd edition’. Penulis menginput data bibliografi baru ‘jika dan hanya jika’ data bibliografi yang dimaksud belum terekam di database akun Zotero NUN. DOI wajib disertakan (jika ada). Jika penulis sebelumnya telah menggunakan akun Zotero pribadi, penulis bisa mengekspor data bibliografi tersebut ke akun NUN. Silahkan pelajari mekanisme Zotero untuk poin ini (database dari Mandeley juga bisa diekspor ke Zotero).
  5. Harap sajikan teks dengan format yang sederhana. Hirarki heading (bagian dan sub bagian) hanya maksimal dua tingkat. Misalnya, jika Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan adalah heading tingkat pertama, maka hanya boleh ada satu sub lagi (tingkat kedua) di bawah masing-masingnya.
  6. Ilustrasi, gambar, peta, dan foto disediakan di halaman terpisah dengan format nama file dan posisinya di naskah disebutkan secara jelas.
  7. Nama tokoh-tokoh atau penulis yang dirujuk ditulis lengkap untuk pertama kalinya dan ditulis nama singkat/nama populer untuk penggunaan selanjutnya. Pada penulisan kedua dan selanjutnya ini, nama belakang dituliskan untuk tokoh/figur dari tradisi akademik Barat, tuliskan nama populer/panggilan publik untuk tokoh/figur dari tradisi akademik Indonesia, dan nama/kuniah populer untuk tokoh/figur dari tradisi Arab. Hal serupa berlaku di catatan kaki. Wajib menyertakan alif-lam bagi nama Arab yang memiliki alif-lam. 
    Contoh:          
    Peter G. Riddell > Riddell;
    Howard M. Federspiel > Federspiel; 
    Sahiron Syamsuddin > Sahiron;
    Abdul Mustaqim > Mustaqim; 
    Ibn Jarīr al-Ṭabarī > al-Ṭabarī; 
    Abu al-Fidāʾ Ismāʿīl ibn ʿUmar ibn Kathīr > Ibn Kathīr
  1. Judul buku dan lain-lain: Judul buku yang dituliskan di badan tulisan ditulis miring tanpa tanda kutip. Judul tulisan selain buku (artikel, bab buku, esai/artikel media masa, esai/artikel media online, dokumen birokrasi pemerintah, dan sebagainya) tidak ditulis miring dan dibuka dan ditutup dengan tanda kutip dua (“...”). Penyebutan pertama kali wajib lengkap, dan penyebutan kedua dan seterusnya boleh disingkat jadi 3 atau 5 kata atau judul populer. Hal serupa berlaku di catatan kaki. 
    Buku:              Jāmiʿ al-Bayān ʿan Taʾwīl Āyi al-Qurʾān > Tafsīr al-Ṭabarī
    Selain Buku:     “Pesan Damai di Balik Ayat Perang: Tafsir Atas QS. 22: 39-40” > “Pesan Damai” atau “Pesan Damai di Balik Ayat Perang”
  1. Tanggal/tahun: Penyebutan pertama tokoh historis wajib dilengkapi dengan tahun lahir dan wafat (salah satu atau keduanya). Penulis boleh memilih salah satu dari Hijriah dan Masehi dan menggunakannya secara konsisten di sepanjang naskah. Jika penulis ingin menuliskan tahun versi Hijriah dan Masehi secara bersamaan, maka urutannya adalah tahun Hijriah/Masehi. Penulis wajib menambahkan simbol ‘l.’ jika yang dituliskan adalah tahun lahir, dan jika tanpa simbol berarti angka yang ditampilkan adalah tahun wafat.
    Contoh:           Ibn Jarīr al-Ṭabarī (l. 224 H/839 M) atau (310 H/923M) atau (839 – 923 M) atau (224 – 310 H)
  1. Kata asing harus ditulis miring, kecuali kata-kata yang telah diserap ke bahasa Indonesia.
  2. Transliterasi teks Arab merujuk kepada transliterasi SKB Menag-Mendikbud 1987. Alif lam syamsiah dan qamariyah ditulis ‘al-’. Huruf hamzah dan ʿain tidak diwakili oleh apostrofi (‘). ʿ (simbol seperti setengah lingkaran membuka ke kanan) digunakan untuk ʿain, dan ʾ (simbol seperti setengah lingkaran membuka ke kiri) untuk Hamzah di pembuka kata tidak perlu diberi simbol apa-apa.
    Contoh: malāʾika, yaʿbudūna
  1. Kutipan langsung jika lebih dari lebih dari 2 baris dijadikan satu paragraf terpisah dan ditulis menjorok ke dalam di semua baris.
  2. Hindari penggunaan istilah-istilah Arab atau Inggris yang bukan terminologi teknis dalam kajian Al-Qur’an dan Tafsir.

Privacy Statement

Nama dan alamat email yang dimasukkan dalam situs jurnal ini akan digunakan secara eksklusif untuk tujuan yang dinyatakan dalam jurnal ini dan tidak akan tersedia untuk tujuan lain atau kepada pihak lain. (The names and email addresses entered in this journal site will be used exclusively for the stated purposes of this journal and will not be made available for any other purpose or to any other party.)